Jumat, 09 Desember 2016

Perawatan Kecantikan yang Boleh dan tak Boleh Dilakukan Ibu Hamil


REPUBLIKA.CO.ID, Perempuan yang sedang mengandung atau hamil akan mengalami sejumlah pantangan termasuk penggunaan krim untuk kulit dan kencantukan. Untuk penggunaan krim, spesialis kulit dan kelamin dari Bamed Skin Care Aninda U Hasanah mengatakan ada tiga macam krim yang juga harus dihindari.

Ketiga krim tersebut ialah krim yang mengandung turunan vitamin A, asam salisilat dan bahan pemutih. "Dalam dosis tinggi, asam salisilat ini dapat membahayakan janin. Jadi sepatutnya dihindari," jelas Aninda.

Sedangkan terkait treatment atau perawatan kulit, Aninda mengatakan ada banyak bentuk perawatan yang bisa dilakukan pada ibu hamil. Beberapa di antaranya ialah mikrodermabrasi Athena, chemical peeling dengan asam glikolat yang berasal dari buah, serta terapi hiperbarik (intraceutical O2).

Hanya saja, Aninda mengungkapkan ada beberapa bentuk perawatan yang harus dihindari oleh ibu hamil. "Misalnya radiofrekuensi, laser, botox ataupun filler," ujar Aninda.

Spesialis kulit dan kelamin dari Bamed Skin Care Aninda U Hasanah mengatakan pada masa kehamilan, terjadi banyak perubahan dalam tubuh ibu termasuk perubahan pada kulit. Kondisi ini membuat ibu hamil umumnya mengalami masalah seperti gangguan pigmentasi, jerawat, stretch marks hingga melasma.

"Menurut literatur ada yang membaik seiring kelahiran, tapi 30 persen kasus menetap hingga pascakelahiran, sehingga perlu pengobatan," terang Aninda dalam seminar kesehatan sekaligus pengenalan Bamed Skin Care Menteng di Menteng Central, Jakarta.


Source link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar